Berikut ini refleksi saya selama mengikuti pembelajaran modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Model refleksi yang saya gunakan adalah Model 4F (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, Penerapan).
1. Peristiwa (Fact)
Modul 3.2 membahas tentang pengelolaan sumber daya dengan menggunakan pendekatan Aset Based Thinking. Kegiatan di LMS ini menggunakan Alur Merdeka. Diawali dengan Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi 1, Ruang Kolaborasi 2, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi dan diakhiri dengan Aksi Nyata.
Dimulai dari kegiatan pertama, yaitu mulai dari diri. Pada kegiatan ini, CGP diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk mengaktifkan ulang pengetahuan awal tentang ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya sekolah.
Kemudian memasuki alur kedua yaitu eksplorasi konsep. Pada alur ini calon guru penggerak belajar secara mandiri melalui materi-materi yang disajikan dalam forum LMS, calon guru penggerak juga diminta untuk mendalami materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Di sini kami mempelajari sekolah sebagai ekosistem, pendekatan berbasis kekurangan dan pendekatan berbasis kekuatan/aset, serta pendekatan ABCD (Asset Based Community Development).
Memasuki alur ketiga yaitu ruang kolaborasi, kami melakukan kegiatan video conference melalui Google meet dan melakukan diskusi kelompok. Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, kami melakukan diskusi untuk membahas kekuatan/aset sumber daya yang dimiliki di sekolah daerah kami. Pada Ruang kolaborasi kedua, kami melakukan diskusi kelompok dengan mempresentasikan hasil tugas kelompok kami. Selanjutnya hasil tugas kelompok kami unggah di LMS sebagai tugas Ruang Kolaborasi.
Pada alur yang keempat yaitu demonstrasi kontekstual, kami ditugaskan untuk menganalisis video di LMS tentang visi dan prakarsa perubahan, mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan masing-masing tahapan BAGJA, mengidentifikasi peran pemimpin pembelajaran, dan menganalisis modal utama yang dapat dimanfaatkan. Tugas ini harus kami unggah di LMS dan dalam bentuk tulisan ataupun video.
Alur yang kelima adalah Elaborasi pemahaman yang diawali dengan membuat pertanyaan. Selanjutnya melakukan diskusi bersama instruktur dan rekan cgp yang lain melalui video conference google meet.
Alur yang keenam adalah koneksi antar materi, yaitu mengaitkan materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya dengan materi yang telah didapatkan pada modul sebelumnya.
Alur terakhir dari alur merdeka adalah aksi nyata. Pada aksi nyata ini calon guru penggerak diminta untuk melakukan aksi nyata dengan mengidentifikasikan sumber daya sebagai aset/kekuatan yang dimiliki sekolah. Identifikasi sumber daya sekolah dilakukan secara kolaboratif agar semua warga sekolah dapat bersama-sama mengetahui dan memanfaatkannya untuk peningkatan kualitas pendidikan. Hasil dan proses pemetaan secara kolaboratif dapat dilaporkan dalam bentuk yang sesuai dengan kreativitas CGP, misalnya berupa foto atau video, dan lainnya. Dokumentasi dari proses ini akan dinilai pada kunjungan pendampingan individu ke-6.
2. Perasaan (Feelings)
Sebelum mempelajari modul 3.2 ini, saya masih merasa bingung bagaimana sikap sebagai pemimpin dalam mengelola sumber daya yang ada menjadi bermanfaat bagi sekolah. Namun, setelah mengikuti alur eksplorasi konsep dan ruang kolaborasi, kita diajak untuk menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir, memusatkan perhatian pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan maupun potensi yang positif. Saya mulai memahami bahwa dengan mengidentifikasi aset atau modal yang dimiliki oleh sekolah dapat mewujudkan perubahan untuk peningkatan kualitas pembelajaran
Saya merasa senang karena mendapat wawasan baru tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, yaitu sosok pemimpin yang mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem baik itu kekuatan yang berasal dari komponen abiotik maupun biotik.
3. Pembelajaran (Findings)
Setelah mempelajari modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya, saya mendapat pembelajaran bahwa Pemimpin pembelajaran dalam pengelolaan sumber daya adalah sosok pemimpin yang mampu menggali kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh suatu komunitas dalam suatu ekosistem baik itu kekuatan yang berasal dari komponen abiotik maupun biotik. Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan memiliki sikap yang optimis terhadap semua keadaan. Serta memandang setiap hal merupakan aset yang menjadi modal utama dalam mengembangkannya.
Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri, dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset berfokus pada potensi aset/sumber daya yang dimiliki oleh sebuah komunitas.
Seorang pemimpin pembelajaran yang mampu mengelola sumber daya akan memiliki sikap yang optimis terhadap semua keadaan. Serta memandang setiap hal merupakan aset yang menjadi modal utama dalam mengembangkannya. Tujuh modal utama atau aset tersebut antara lain: modal manusia, sosial, fisik, alam/lingkungan, finansial, politik, agama dan budaya.
4. Penerapan (Future)
Setelah saya mempelajari modul 3.2 tentang pemimpin dalam pengelolaan sumber daya, saya akan mencoba menerapkannya di kelas, yaitu dengan mengoptimalkan aset/modal yang dimiliki oleh sekolah yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat murid. Kemudian saya juga akan berusaha menerapkan ilmu tersebut di sekolah, yaitu dengan mengidentifikasi dan memanfaatkan aset/modal yang ada di sekolah untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program sekolah serta mewujudkan visi dan misi sekolah dengan berkolaborasi bersama seluruh warga sekolah. Implementasi pada masyarakat sekitar, yaitu dengan menjalin kolaborasi yang baik dengan lingkungan sekitar sekolah demi kepentingan dan kemajuan sekolah.