Wednesday, November 23, 2022

Koneksi Antar Materi - Modul 1.2

Setelah saya menjalani pembelajaran dari Modul 1.1 hingga Modul 1.2 ini, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran bagi saya (model refleksi 4P):

  • PERISTIWA

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 adalah pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan, yaitu menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan dari pendidikan adalah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada murid agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Saya memahami bahwa pembelajaran yang sebenarnya adalah pembelajaran yang berpihak pada murid, maka sebagai pendidik, kita harus mampu menuntun dan memfasilitasi murid untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kodrat yang ada pada diri mereka masing-masing. Selain itu, mendidik tidak hanya mengajar tetapi menumbuhkan budi pekerti pada diri murid.

Momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.2 adalah bagaimana manusia tergerak, diawali dari cara kerja otak yang menggunakan sistem berpikir cepat dan lambat. Dalam penerapannya, guru adalah manusia yang selalu berusaha untuk menggerakkan manusia lainnya. Oleh karena itu, guru harus terlebih dahulu sadar bagaimana dirinya tergerak, kemudian memengaruhi dirinya sendiri untuk bergerak.

Selain itu, saya juga dapat memahami tentang nilai dan peran guru penggerak. Nilai guru penggerak, antara lain berpihak pada murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif. Peran guru penggerak, antara lain menjadi pemimpin pembelajaran, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi, mewujudkan kepemimpinan murid, dan menggerakkan komunitas praktisi. Nilai dan peran guru penggerak diimplementasikan untuk mencapai merdeka belajar dan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Tantangan yang dihadapi dalam modul 1.2 ini adalah mengaplikasikan nilai dan peran guru penggerak melalui aksi nyata.

Kaitan Modul 1.1 dan 1.2 yang saya pahami adalah untuk mewujudkan nilai-nilai dan peran Guru Penggerak yang dijabarkan dalam Modul 1.2, maka seorang guru penggerak harus terlebih dahulu memahami filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

  • PERASAAN

Saat momen itu terjadi saya merasa bagaikan gelas kosong yang diisi air. Saya mendapat wawasan dan ilmu baru mengenai konsep pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara dan bagaimana mewujudkannya melalui nilai dan peran guru penggerak. Hal tersebut menjadi motivasi bagi diri saya untuk terus memperbaiki dan mengembangkan kompetensi diri hingga nantinya dapat menguatkan nilai dan peran guru penggerak yang ada dalam diri saya, sehingga dapat mewujudkan pendidikan yang berpihak pada murid dan terbentuk profil pelajar pancasila dalam diri murid.

  • PEMBELAJARAN

Sebelum momen tersebut terjadi saya berpikir bahwa mengajar adalah menyampaikan ilmu pada murid, dengan guru sebagai pusat pembelajaran dan nilai menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Selain itu saya belum memahami bagaimana seorang guru penggerak mampu tergerak, bergerak, dan menggerakkan orang lain dalam mewujudkan nilai dan peran sebagai guru penggerak. Setelah mempelajari modul 1.1 dan 1.2 saya memahami bahwa pembelajaran seharusnya berpusat pada murid dan tugas guru adalah menuntun murid dalam pembelajaran sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. Selain itu, saya memahami bahwa otak manusia memiliki cara berpikir cepat dan lambat. Hal tersebut pula yang memengaruhi emosi manusia dan bagaimana manusia dapat tergerak, bergerak, dan akhirnya menggerakkan manusia yang lain. Hingga dapat memunculkan nilai dan peran guru penggerak yang nantinya dapat mewujudkan profil pelajar pancasila dalam diri murid.

  • PENERAPAN KE DEPAN

Pengembangan diri yang sederhana, konkret dan rutin yang dapat saya lakukan sendiri dari sekarang, untuk membantu menguatkan nilai-nilai dan peran saya sebagai Guru Penggerak adalah

  1. Merancang pembelajaran berdiferensiasi sesuai karakteristik, minat, dan potensi yang dimiliki siswa.
  2. Merancang pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa, dengan menggunakan media pembelajaran interaktif atau permainan sebagai metode pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.
  3. Meningkatkan kompetensi diri sebagai seorang pendidik dengan mengikuti berbagai kegiatan seperti MGMP, workshop, dan pelatihan-pelatihan.
  4. Berkolaborasi dengan kepala sekolah, rekan guru, maupun wali murid untuk bersama-sama mewujudkan merdeka belajar
  5. Melakukan refleksi pada setiap kegiatan terutama setelah pembelajaran, baik dengan rekan guru maupun dengan siswa sebagai upaya perbaikan pada pembelajaran berikutnya.

No comments:

Post a Comment

Jurnal Refleksi Modul 3.3 (3 / terakhir)

  Berikut jurnal refleksi dwi mingguan terakhir. Model refleksi yang saya gunakan adalah Model 4F  (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (P...