TUGAS 1
REFLEKSI
- Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
- Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
- Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan Bapak/Ibu di masa itu)
- Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
- Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
- Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
1. A. Peristiwa Negatif
Pada saat saya kelas 1 SMP, saya sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia karena guru Bahasa Indonesia saya pada saat kelas 1 SMP dalam menyampaikan materi pembelajaran selalu mengaitkannya dengan pengalaman sehari-hari, kontekstual, selalu menyenangkan karena beliau berusaha menjadi teman bagi kami, sehingga materi pembelajaran menjadi mudah saya pahami. Namun ada momen ketika dalam kegiatan pembelajaran, guru saya tersebut ingin membagi kami dalam beberapa kelompok. Saat itu saya saat ingin dan berharap bisa satu kelompok dengan sahabat baik saya. Namun ternyata, saya dikelompokkan dengan teman lain. Saya yang pada saat itu masih kekanak-kanakan dan memiliki pikiran yang egois mengajukan protes pada guru saya tersebut. Saya protes karena saya tidak mau dikelompokkan dengan teman yang dipilih oleh guru saya tersebut. Ternyata sikap protes saya membuat guru saya tersinggung dan memilih keluar dari kelas. Saya merasa menyesal telah berperilaku demikian lalu menyusul guru saya ke ruang guru dan memohon maaf pada beliau.
B. Peristiwa Positif
Pada saat saya duduk di kelas 3 SMP, wali kelas saya menjadikan saya salah satu kandidat ketua kelas dan saya akhirnya terpilih menjadi ketua kelas. Nilai rapor pun meningkat. Kala itu, saya semakin menyukai pelajaran Bahasa Indonesia meskipun diampu oleh guru yang berbeda dan saya terpilih mewakili sekolah dalam lomba mapel Bahasa Indonesia se-Kabupaten Bangkalan. Selain itu, sejak SD kelas 5 hingga kelas 3 SMP, setiap tahun saya selalu terpilih mengikuti lomba gerak jalan, beberapa di antaranya mendapat juara 1 dan 2. Hingga pada kelas 1 SMA saya mengikuti seleksi paskibra kabupaten Bangkalan, dan alhamdulillah terpilih untuk masuk di pasukan 17. Hal tersebut menambah motivasi dalam diri saya untuk terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
2. Yang terlibat dalam peristiwa negatif saya adalah: saya, guru Bahasa Indonesia, teman-teman sekelas
Yang terlibat dalam peristiwa positif saya adalah: saya, guru Bahasa Indonesia, wali kelas, guru, teman-teman sekelas
3. Dampak emosi yang saya rasakan adalah:
- Peristiwa negatif: penyesalan, sedih
- Peristiwa positif: optimis, senang
4. Masa sekolah menjadi masa yang selalu dikenang hingga saat ini karena momen pada masa itu benar-benar berkesan dalam ingatan saya begitu pula dengan perasaan yang menyertainya. Pada usia sekolah, kita mulai lebih banyak berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain selain keluarga di rumah. Tentunya banyak hal yang terjadi selama masa sekolah yang banyak memberikan pengalaman dan pelajaran hidup yang berguna bagi saya di masa sekarang.
5. Pelajaran hidup yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda emosi ini, yaitu guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan seorang siswa. Peristiwa-peristiwa, baik positif maupun negatif yang dialami siswa selama di sekolah akan terus dikenang sampai Ia tumbuh dewasa. Sosok guru akan selalu mendapat tempat di ingatan para siswanya. Oleh karena itu, guru sebaiknya mengoptimalkan perannya sebagai sosok pendidik yang baik agar dapat meninggalkan kesan dan ingatan baik dalam diri siswa yang akan berpengaruh di kehidupannya.
6. Peran guru sangat penting dalam menuntun dan membersamai murid dalam menjalani proses belajar yang penuh makna
TUGAS 2
Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
- Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
- Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah saya?
1. Nilai dalam diri:
- Inovatif, yaitu semangat dalam melakukan perubahan, perbaikan, atau menciptakan inovasi. Nilai ini sangat dibutuhkan guru penggerak dalam melakukan perubahan dan perbaikan untuk menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas sekolah dalam menumbuhkembangkan potensi dan kompetensi yang dimiliki.
- Mandiri, yaitu dengan memotivasi munculnya rasa keberanian, percaya diri, kemandirian, bagi semua murid di sekolah sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar sekaligus menumbuhkan karakter baik bagi siswa.
- Kolaboratif, yaitu senang berproses dan saling berbagi ilmu dengan rekan pendidik lain sehingga dapat menemukan gagasan atau ide-ide menarik dalam kegiatan pembelajaran. Nilai kolaboratif ini juga dapat meningkatkan kerja sama, keterampilan dalam berkomunikasi, juga memunculkan ide atau pemikiran kreatif.
2. Peran sebagai guru penggerak:
- Menuntun tumbuh kembang murid secara holistik
- Mengembangkan diri secara aktif
- Menggerakkan kolaborasi antar guru
No comments:
Post a Comment