Saturday, June 17, 2023

Eksplorasi Konsep - Forum Diskusi - Modul 3.3

Durasi : 2 JP (90 menit)

Moda: Mandiri

Tujuan Pembelajaran Khusus: Melalui diskusi secara asinkron, CGP dapat menganalisis sejauh mana suara, pilihan dan kepemilikan murid dipertimbangkan dalam sebuah contoh program/kegiatan  intrakurikulerkokurikuler, atau ekstrakurikuler sekolah 


1. Nama Kegiatan : Gebyar-24

2. Uraian Singkat Kegiatan

Untuk menciptakan well being di SMPN 3 Bangkalan,  salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun kebersamaan dengan siswa. Kondisi sekolah yang kondusif akan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila yang memiliki kecakapan abad 21. Setiap tanggal 24 seluruh warga sekolah memakai  pakaian adat Madura. Kemudian muncul ide dari Pak Ferry untuk memanfaatkan momentum itu sebagai kesempatan unjuk kreasi siswa yang dikemas secara sederhana. . Siswa boleh menampilkan apa pun potensinya, dan acara boleh dikemas dalam bentuk apapun, semuanya diserahkan kepada OSIS sebagai representasi siswa. OSIS akan menghimpun ide, masukan, dan usulan dari seluruh siswa. Jadi kegiatan diarahkan untuk membangun kebersamaan warga sekolah sekaligus memberi wahana berkreasi kepada siswa. Dan dalam penyelenggaraan kegiatan siswa akan berlatih untuk memunculkan daya kritis, kreatifitas, kemampuan komunikasi dan kolaborasi. Ide itu lantas disampaikan pada rapat dewan guru, dan disepakati untuk dilaksanakan. Akhirnya Pak Ferry bersama Pembina OSIS memanggil pengurus OSIS dan menyampaikan gagasan itu. Lalu OSIS  membentuk kepanitiaan yang bertugas menghimpun seluruh ide, masukan, maupun usulan siswa terkait pelaksanaan kegiatan,  menyusun acara dan menyelenggarakan  kegiatan sesuai usulan-usulan tersebut. Kepanitiaan itu bergerak cepat dan mengadakan koordinasi dengan masing-masing ketua kelas. Lalu ketua kelas mengadakan musyawarah kelas untuk menentukan bentuk kreasi kelasnya yang akan ditampilkan pada cara Gebyar-24. Ada siswa yang menampilkan silat, ada yang menyanyi, ada yang menari, ada yang pidato dan banyak ragam lainnya. Setiap kelas memiliki kebebasan untuk menampilkan maksimal 2 kreasi. Dan setiap kelas juga mengusulkan kemasan acara yang diinginkan. Usulan itu disampaikan melalui ketua kelas masing-masing dan kemudian dikoordinasikan pada saat rapat koordinasi dengan kepanitiaan OSIS.  Ada kelas yang mengusulkan dibuatkan panggung, ada kelas yang mengusulkan menggunakan lapangan sebagai tempat kegiatan, dan tidak usah membuat panggung khusus. Dalam rapat disepakati  untuk pelaksanaan kegiatan tidak menggunakan panggung khusus tapi menggunakan lapangan sebagai tempat kegiatan. Siswa bisa unjuk kreasi di tengah lapangan, sedangkan guru, TU, siswa dan warga sekolah lainnya menjadi penonton di tepi lapangan. Singkat cerita akhirnya acara Gebyar-24  terlaksana dengan baik. Seluruh siswa, guru, TU dan warga sekolah lainnya merasa senang dengan tampilan siswa, merasa hubungan yang terjalin lebih dekat, sekaligus memunculkan motivasi bagi siswa yang belum tampil untuk bisa unjuk kreasi pada kegiatan Gebyar-24 berikutnya.


Re: Bahan Diskusi EK Modul 3.3

by WINDA SETYA DEWI - 
Ide yang luar biasa sekali dari Pak Ferry. keren dan inovatif.

Menurut pendapat saya, kegiatan gebyar-24 termasuk kegiatan kokurikuler karena kegiatan tersebut bermanfaat sebagai penguatan, pendalaman, atau pengayaan kegiatan intrakurikuler.

Kegiatan ini merupakan paket lengkap karena dari segi voice, choice, dan ownership sudah terpromosikan seluruhnya dan tujuh karakteristik lingkungan ikut mendukung dalam pengelolaan kegiatan tersebut.

• Voice, Choice, dan Ownership

1. Voice: OSIS menghimpun ide, masukan, dan usulan dari seluruh siswa
2. Choice: Ketua kelas mengadakan musyawarah kelas untuk menentukan bentuk kreasi kelasnya yang akan ditampilkan pada acara Gebyar-24
3. Ownership: Siswa terlibat aktif dan menunjukkan minat serta kreasi mereka dalam acara Gebyar-24, hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat rasa kepemilikan mereka tinggi terhadap proses belajar yang dikemas dalam sebuah acara unjuk bakat tersebut.

• 7 Karakteristik Lingkungan
Tujuh karakteristik lingkungan yang mendukung dalam pengelolaan kegiatan tersebut adalah

1. Lingkungan yang menyediakan kesempatan murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif
-Murid diberi kesempatan untuk menghimpun ide dan mengemas acara

2. Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana.
-Melalui kegiatan Gebyar-24, siswa dapat mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif

3. Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademik
-Kegiatan unjuk bakat yang beragam dalam acara Gebyar-24 (pencak silat, menyanyi, pidato, dsb) dapat melatih keterampilan murid, baik dalam akademik maupun non akademik

4. Lingkungan yang melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya
-Kegiatan Gebyar-24 yang menghimpun aspirasi dari seluruh siswa, serta mendorong murid untuk membentuk konsep kegiatan sendiri dapat melatih murid untuk menerima dan memahami kekuatan diri, sesama, serta masyarakat dan lingkungan di sekitarnya

5. Lingkungan yang membuka wawasan murid agar dapat menentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya melampaui pemenuhan kepentingan individu, kelompok maupun golongan
-Musyawarah kelas untuk menentukan bentuk kreasi kelasnya yang akan ditampilkan pada cara Gebyar-24 dapat membuka wawasan murid agar dapat menentukan tujuan, harapan atau mimpi yang manfaat dan menindaklanjuti kebaikannya

6. Lingkungan yang menempatkan murid sebagai fokusnya sehingga terlibat aktif dalam proses belajarnya sendiri
-Kegiatan Gebyar-24 telah menempatkan murid sebagai fokusnya. Murid terlibat aktif dalam proses belajar yang dikemas dalam acara tersebut.

7. Lingkungan yang menumbuhkan daya lenting dan sikap tangguh murid untuk terus bangkit di berbagai kesempatan
-Dalam rapat, murid menyepakati pelaksanaan kegiatan tidak menggunakan panggung khusus tetapi menggunakan lapangan sebagai tempat kegiatan. Hal tersebut menunjukkan daya lenting dan sikap tangguh telah tumbuh dalam jiwa mereka, karena dapat memanfaatkan kondisi yang ada dengan mengemasnya secara kreatif.

No comments:

Post a Comment

Jurnal Refleksi Modul 3.3 (3 / terakhir)

  Berikut jurnal refleksi dwi mingguan terakhir. Model refleksi yang saya gunakan adalah Model 4F  (Facts, Feelings, Findings, Future)/4P (P...